Program Megpreneur merupakan rangkaian program inkubasi yang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan sejak tahun 2022 untuk mencetak para pebisnis sukses melalui kombinasi pendampingan secara online dan offline. Hingga tahun 2025 pencapaian megpreneur telah meningkat menjadi kurang lebih 480 pebisnis muda Lamongan yang telah mengembangkan usaha mereka. Dengan perkembangan industri 4.0 dan kebutuhan inovasi yang semakin dinamis, strategi pendampingan dan penguatan ekosistem usaha juga perlu ditingkatkan untuk mendukung daya saing bisnis lokal.
Pemenang di Ajang Kompetisi Nasional Kategori Alat Rumah Tangga & Produk Kreatif
Pemenang di Ajang Kompetisi Nasional Kategori Alat Rumah Tangga & Produk Kreatif
Temukan produk unggulan alumni Megpreneur Lamongan di etalase ini. Ragam karya UMKM mulai dari
Berawal dari kecintaan pada seni tari, Vanessa Ayu Kostum hadir menjaga tradisi dengan sentuhan modern. Dari Lamongan, mereka membuktikan bahwa kostum tari bisa tetap berkualitas, terjangkau, dan jadi kebanggaan budaya Indonesia
Berawal dari kecintaan pada tradisi pernikahan, Janji Bersama hadir untuk merangkai mahar & seserahan dengan penuh makna. Setiap karya bukan hanya indah dipandang, tapi juga simbol kebersamaan dan cinta yang akan dikenang selamanya
Lewat program inkubasi Megpreneur, tiga anak muda Lamongan berhasil mengubah limbah minyak jelantah jadi sabun ramah lingkungan bernama Ecosabun LMG. Dari ide sederhana lahir bisnis hijau yang ekonomis, inovatif, dan jadi inspirasi generasi muda peduli lingkungan
Dari dapur kecil di rumah saya memulai usaha keripik pisang dengan modal seadanya. Perlahan, dengan bimbingan Megpreneur, ia belajar pemasaran online dan pengemasan yang menarik. Kini, produknya sudah dipasarkan hingga luar kota dan membantu perekonomian keluarga. Semangat membuktikan, dengan tekad dan inovasi, UMKM Lamongan bisa naik kelas dan membuka peluang baru.
Program “Megilan Entrepreneur 2025” menerapkan metodologi inkubasi bisnis yang komprehensif dan inovatif, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik pebisnis di Kabupaten Lamongan. Metodologi ini terdiri dari Pendekatan Partisipatif melalui Design Thinking, Business Model Canvas Berbasis Kearifan Lokal, dan artificial intelligence.